Rabu, 21 Agustus 2013

Cecekeran / Amherstia Nobilis

Amherstia nobilis adalah pohon tropis dengan bunga sangat indah yang berasal dari Burma (Myanmar) Ini adalah satu-satunya anggota dari genus Amherstia. Hal ini banyak dibudidayakan untuk hiasan di daerah tropis lembab, tetapi sangat langka di alam liar dan hanya telah dikumpulkan dari habitat aslinya beberapa kali.

Berikut ini kami perlihatkan contoh foto Amherstia Nobilis.





Selengkapnya...

Selasa, 13 Agustus 2013

Gallery Foto Pesona Cemara Indah

P1170256P1170255P1170254P1170253P1170252P1170251
P1170250P1170249P1170248P1170247P1170246P1170245
P1170244P1170243P1170242P1170241

Selengkapnya...

Mengenal Tumbuhan Cemara

Tumbuhan cemara termasuk dalam klasifikasi tumbuhan berbiji. Tumbuhan berbiji atau Spermatophyta (Yunani, sperma=biji , phyton=tumbuhan) merupakan kelompok tumbuhan yang memiliki ciri khas, yaitu adanya suatu organ yang berupa biji. Biji merupakan bagian yang berasal dari bakal biji dan di dalamnya mengandung calon individu baru, yaitu lembaga. Lembaga akan terjadi setelah terjadi penyer bukan atau persarian yang diikuti oleh pembuahan.
Ukuran dan bentuk tubuh Tumbuhan berbiji berukuran makroskopik dengan ketinggian yang sangat bervariasi. Tumbuhan biji tertinggi berupa pohon dengan tinggi melebihi 100 m, misalnya pohon konifer sequoiadendron giganteum di Taman Nasional Yosemite, California, AS dengan tinggi sekitar 115 m dan diameter batang sekitar 14 m. Habitus atau perawakan tumbuhan berbiji sangat bervariasi berupa pohon, misalnya jati, duku, kelapa, beringin, cemara; perdu, misalnya mawar, kembang merak, kembang sepatu; semak, misalnya arbei; dan Herba, misalnya sayur-sayuran, bunga lili, serta bunga krokot.
Jenis tumbuhan berbiji yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia antara lain sebagai berikut:

  1. Gandum, padi, jagung dan sagu merupakan makanan utama sebagian besar penduduk di dunia.

  2. Kacang, tomat, kol, kentang, dan wortel merupakan makanan sayuran sebagai sumber serat, protein, dan vitamin.

  3. Kapas dan rami sebagai bahan sandang.

  4. Kayu sebagai bahan papan dan perabotan.

  5. Kumis kucing, jati, mahoni, dan pinus sebagai peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, dan sumber oksigen.

  6. Berbagai jenis bunga untuk dekorasi, upacara adat dan agama, serta kosmetik
b.      Macam-Macam Cemara
Suku cemara-cemaraan  atau Casuarinaceae meliputi sekitar 70 jenis tetumbuhan. Sebagian besar suku ini terdapat di Belahan Bumi Selatan, terutama di wilayah tropis Dunia Lama, termasuk Indo-Malaysia, Australia, dan Kepulauan Pasifik.
Klasifikasi ilmiah dari tanaman cemara adalah sebagai berikut:
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Tumbuhan
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fagales
Famili : Casuarinaceae
R.Br. dalam Flinders
Dari sekitar 70 jenis tetumbuhan yang pernah dikenal di dunia, hanya sebagian kecil saja yang tumbuh di Indonesia. Selain tumbuh di hutan, cemara kini menjadi tanaman hias. Bentuk cemara yang sangat artistik untuk penataan sebuah taman. Dibentuk sedemikian rupa dalam gaya seni jepang yang bernama bonsai. Jenis cemara asli Indonesia untuk dibuat bonsai yang paling bagus adalah cemara udang, berasal dari daerah Madura, Jawa Timur.
Macam-macam cemara yang dikenal dan tumbuh di Indonesia, yaitu:

No
Nama Indonesia
Nama Latin
1
Cemara angin
Casuarina equisetifolia
2
Cemara Duri
Juniperus rigida
3
Cemara Embun
Casuarina equisetifolia
4
Cemara Kipas
Casuarina equisetifolia
5
Cemara Laut
Casuarina equisetifolia
6
Cemara Norfolk
Araucaria heterophylla
7
Cemara Pinus
Casuarina cunninghamiana
8
Cemara Pua Pua
Juniperus chinensis
9
Cemara Putih
Casuarina equisetifolia
10
Cemara Udang
Casuarina equisetifolia
Selengkapnya...

Senin, 12 Agustus 2013

Asal usul Bonsai

Kata Bonsai itu diserap dari bahasa Mandarin Pen-Zai (Pen = Pot – Zai = Pohon), sebelumnya dalam bahasa Jepang disebut “Hachi-no-ki” = Pohon di dalam Pot. Tidak bisa dipungkiri, bahwa Bonsai itu sebenarnya berasal dari Tiongkok. Seni mengerdilkan tumbuh-tumbuhan di Tiongkok lebih dikenal dengan sebutan Penjing (Pinyin). Pen = Pot/Wadah/Dulang - Ying = Panorama Alam. Penjing itu adalah merupakan seni mengerdilkan tanaman dengan mengambil inspirasi dari bentuk panorama alam. Gambar siluet dari panorama alam inilah yang mereka tata dalam sebuah tanaman yang dikerdilkan, hingga tanaman itu berbentuk lukisan alam yang indah dan hidup.Penjing bisa dibagi dalam tiga kategori: Penjing Pohon (Shumu Penjing), Penjing Pemandangan/Alam (Shanshui Penjing), Penjing Air dan Tanah (Shuihan Penjing). Asal muasalnya dari seni Penjing berdasarkan mitologi; konon ada seorang ahli sihir yang bernama Jiang Feng yang memiliki kemampuan menyihir sehingga apa saja yang disihir olehnya akan menjadi kecil. Sedangkan He-Nian seorang pujangga ketika jaman Dinasti Yuan telah menulis beberapa puisi mengenai Penjing dan salah satu kalimatnya telah menjadi kredo: “Yang Terkecil menjadi Yang Terbesar”Seni Penjing sudah dikenal sejak jaman Dinasti Tang, tetapi baru pada saat Dinasti Qin menjadi sangat terkenal dan digandrungi oleh para pejabat tinggi maupun para Bikshu, sehingga setiap tahunnya diadakan lomba seni Penjing. Konon ketika kerajaan Shuhan terjadi persaingan terselubung antara kanselir Zhuge Liang (Cukat Liang) dengan Liu Bei. Untuk membuktikan tanda kesetiaannya Liu Bei terhadap Cukat Liang dan juga keinginan damainya. Liu Bei menghadiahkan Penjing Pohon buah Pear. Melalui pohon inilah hati sang kanselir akhirnya bisa luluh. Perlu diketahui bahwa Liu Bei juga adalah seorang satrawan maka dari itu Penjing Pohon yang bentuknya lurus seperti pena disebut Wenren Mu (Pohon Para Pujangga) dalam bahasa Jepang disebut Bunjingi.Bonsai pertama kali diperkenalkan ke umum oleh Jepang pada tahun 1867 ketika Expo Dunia di Paris.Seni mengerdilkan/pemangkasan tanaman dikembangkan juga oleh para Biksu aliran Tao, karena Penjing ini juga merupakan lambang dari keseimbangan serta keharmonisan manusia dengan alamnya. Dari pemeliharaan seni Penjing mereka bisa mendapatkan secara tidak langsung kepuasan batiniah yang tak ternilai. Para Biksu inilah juga yang membawa seni Penjing ke Jepang yang akhirnya dikembangkan menjadi seni Bonsai.Diperkirakan seni Penjing ini pertama kali datang ke Jepang antara era Kaisar Kammu (737 - 806) hingga akhirnya masa kejayaan Kerajaan Edo pada kepemimpinan Shogun Dinasti Tokugawa (1603 - 1867). Sedangkan sebagian pihak menganggap Bonsai hadir pada masa Dinasti Kamakura (1185 - 1333). Hal ini terjadi karena adanya bukti otentik berupa lukisan seorang pejabat Shogun Kamakura dengan Bonsai. Hingga saat ini kita masih bisa menyaksikan Bonsai hidup tertua antara 400 s/d 800 tahun yang menjadi koleksi dari Happo-en di Tokio.Para penggemar Bonsai pada umumnya beli pohon tidak di Jepang melainkan di China atau di Taiwan sebab disana harganya jauh lebih murah daripada di Jepang yang bisa dua sampai tiga kali lipat lebih mahal. Harga per pohon di Taiwan bisa puluhan juta, kebalikannya di Indonesia orang masih ada yang bersedia bayar ratusan juta Rp untuk bisa mendapatkan satu pohon Bonsai yang bagus. (SUMBER: Mang UcupEmail: mang.ucup@gmail.comHomepage: www.mangucup.org)Selengkapnya...